Kamis, 27 April 2017



Sistem Transport Pada Sel (Difusi Dan Osmosis)

1.      Tujuan
Mengetahui proses terjadinya osmosis dan difusi.

1.1  Dasar Teori
A.   Difusi
Difusi adalah peristiwa perpindahan molekul – molekul suatu zat dari larutan yang   
       berkonsentra tinggi ke larutan yang berkonsentrasi rendah melalui membran semipermeabel.
Perlu diingat bahwa membran bersifat selektif permeabel sehingga berpengaruh terhadap
       laju difusi beberapa jenis molekul. satu jenis molekul yang berdifusi bebas menembus  
       banyak jenis membran adalah air. Hal inilah yang mendukung kehidupan bagi banyak sel.

       B.   Osmosis
       Osmosis adalah perpindahan molekul air (pelarut) melalui membran semipermeabel dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi. Dengan kata lain osmosis adalah peristiwa perpindahan molekul pelarut dari larutan yang memiliki kepekaan rendah ke larutan yang memiliki kepekaan tinggi.

2.      Alat Dan Bahan
 A.  Alat
1.      Aqua gelas bekas berukuran sama (sebanyak 3 buah)
2.      Beker glass (untuk merebus air)
3.      Kompor (tersedia di laboratorium)
4.      Stopwatch
5.      Pisau / cutter
6.      Sendok
7.      Pipet tetes (sebanyak 3 buah)
8.      Gelas ukur
9.      Baskom
10.  Termometer
11.  Air
12.  Umbi kentang
13.  Metilen blue
14.  es batu


     









3.      Cara Kerja
      A. Untuk Difusi
1.      Menyiapkan 3 aqua gelas.
2.      Merebus air dengan menggunakan kompor yang sudah tersedia di lab sampai bersuhu 50ºC.

 

     3.      Menuangkan air yang berbeda suhu yaitu 10ºC (air yang sudah diberi batu es), 27ºC (air biasa), dan 50ºC (air yang telah dipanaskan) kedalam 3 gelas aqua. Dengan catatan Volume air yang dituangkan harus sama disetiap gelasnya.







4.      Meneteskan metilen blue sebanyak 2 tetes kedalam 3 gelas aqua yang telah diisi air berbeda suhu  tadi secara bersamaan.
5.      Mengamati dan menuliskan hasil pengamatan perubahan yang terjadi setiap 5 menit selama 25 menit kedalam tabel.
6.    Mencatat dan menganalisa alasan kenapa bisa terjadi perbedaan hasil.



        B. Untuk Osmosis
1.      Membentuk umbi kentang menjadi seperti mangkok dengan cara di potong terlebih dahulu kedua ujung umbi kentang sampai kentang dapat berdiri, kemudian melubangi bagian daging kentang dengan menggunakan sendok sampai berbentuk seperti mangkok.
    





2.      Mengisi umbi kentang dengan sirup yang volumenya sudah ditentukan (10 ml)








3.      Meletakan umbi kentang kedalam baskom berisi air.






4.      Menunggu sampai 30 menit dan mengamati perubahan apa yang terjadi dengan volume air sirup dalam kentang dan mencatat alasan kenapa bisa terjadi demikian.
5.      Menulis laporan dan mengumpulkannya.

4.      Hasil Pengamatan

*      Hipotesis / Dugaan Sementara
A. Untuk Difusi
?         pada gelas berisi air dingin (10ºC) metilen blue yang diteteskan akan sulit terlarut.
?         pada gelas berisi air biasa (27ºC) metilen blue yang diteteskan akan cepat terlarut.
?         Pada gelas berisi air panas (50ºC) metilen yang diteteskan akan sangat cepat terlarut dibandingan dengan air dingin (10ºC) dan air biasa (27ºC).

Ø  Tabel hasil pengamatan untuk difusi

No.
Waktu
(menit)
Perubahan Yang Terjadi
Air Dingin (10ºC)
Air Biasa (27ºC)
Air Panas (50ºC)
1.
5 (1)
Metilen blue tidak larut dengan air
Metilen blue terlihat sedikit larut dengan air
Metilen blue sudah larut dengan air tetapi belum sepenuhnya
2.
5 (2)
Metilen blue sedikit larut dengan air
Metilen blue sudah mulai larut, sekitar 60% larut dengan air
Metilen blue sudah sepenuhnya larut dengan air
3.
5 (3)
Metilen blue sedikit larut dengan air
Metilen blue sudah mulai larut, sekitar 70% larut dengan air
Metilen blue sudah sepenuhnya larut dengan air
4.
5 (4)
Metilen blue sedikit larut dengan air
Metilen blue sudah mulai larut, sekitar 80% larut dengan air
Metilen blue sudah sepenuhnya larut dengan air
5.
5 (5)
Metilen blue lebih terlarut dari 5 menit sebelumnya (40%)
Metilen blue sudah mulai larut, sekitar 90% larut dengan air
Metilen blue sudah sepenuhnya larut dengan air



B. Untuk Osmosis

*      Hipotesis/dugaan sementara:
?         Volume air akan bertambah karena Air yang ada di dalam baskom akan masuk kedalam umbi kentang yang berisi sirup.

*      Data hasil pengamatan:
1.      Volume sirup yang berada didalam umbi kentang bertambah dari volume awal 10 ml menjadi 15 ml dalam waktu 30 menit.



5.        Analisis Data
       A. DIFUSI
1.      Dalam praktikum yang telah dilakukan, yaitu menyiapkan 3 gelas berukuran sama berisikan air berbeda suhu (10ºC, 27ºC, dan 50ºC) dengan volume sama di masing – masing gelasnya, kemudian diteteskan metilen blue kedalam air tadi secara bersamaan. Alasan suhu air di dalam gelas dibuat berbeda yaitu:
*      Untuk mengetahui adakah akibat yang timbul dari  metilen blue dalam air yang berbeda suhu tersebut, yaitu air yang bersuhu 10ºC (air dingin), air yang bersuhu 27ºC (air biasa), dan air yang besuhu 50ºC (air panas). Contohnya seperti, seberapa besar tingkat kelarutan disetiap gelas dengan suhu yang berbeda.
*      Untuk mengetahui seberapa cepat atau lambatnya proses terlarutnya metilen blue di dalam air yang berbeda suhu tersebut.
*      Dan yang paling penting untuk mengetahui bahwa metilen blue (zat terlarut) yang berada didalam gelas berisi air (zat pelarut) apakah mengalami difusi atau tidak.

2.     




                                         (a)                                                              
Penjelasan:
·         Dari gambar a terlihat perbedaan antara gelas berisi air dingin (10ºC), air biasa (27ºC) dan air panas (50ºC) dimana pada saat baru diteteskan sudah terlihat adanya perbedaan yaitu pada  gelas berisi air dingin sangat jelas bahwa metilen blue tidak larut/tercampur dengan air, lalu pada gelas berisi air biasa metilen blue agak sedikit tercampur dengan air, sedangkan pada gelas berisi air panas metilen blue sudsh hampir sepenuhnya terlarut/tercampur dengan air.

Dari ke-3 suhu air yang berbeda di dalam gelas tersebut, yang paling cepat terlarut adalah gelas yang berisi air dengan suhu 50ºC. hal itu disebabkan karena:
 Semakin tinggi suhu zat cair semakin cepat pelarutan metilen blue dalam air.
Suhu sangat berpengaruh terhadap proses pelarutan suatu zat. Semakin tinggi suhu atau temperatur suatu zat pelarut (air) semakin cepat proses pelarutan suatu zat terlarut (metilen blue). Ini terjadi karena pada suhu tinggi, molekul-molekul air bergerak lebih cepat. Sehingga lebih sering menumbuk (metilen blue) dan melarutkannya.

3.       










                                      (b)

Penjelasan:
Pada gambar b terdapat gelas berisi air dingin bersuhu 10ºC, air biasa bersuhu 27ºC dan air panas  bersuhu 50ºC pada selang waktu 5 menit kelima atau pada menit ke 25. Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa gelas yang berisi air dingin dengan suhu 10ºC merupakan yang paling lambat terlarut yaitu memerlukan waktu sekitar 25 menit agar metilen blue tersebut terlarut padahal tidak 100% terlarut, sedangkan gelas yang berisi air panas hanya membutuhkan waktu pada 5 menit pertama agar terlarut dengan air.

Hal itu disebabkan karena semakin rendah suhu atau temperatur suatu zat cair semakin lambat proses pelarutan suatu zat dan otomatis semakin memlambat pelarutan metilen blue dalam air tersebut.

Pada suhu rendah, molekul air bergerak lebih lambat, dan membuat jumlah tumbukannya dengan metilen blue menjadi lebih sedikit, dan metilen blue menjadi lambat larutnya.


*  Contoh  difusi:
ü  ikan air tawar yang ditempatkan di air laut akan mengalami penyusutan volume tubuh
ü  kentang dimasukkan ke dalam air garam akan mengalami penyusutan
ü  teh yang terasa manis seteah diberi gula walaupun tanpa diaduk (contoh difusi zat padat dalam medium air)
ü  uap air yang berdifusi dalam udara
ü  wangi parfum/pewangi yang menyebar ke seluruh ruangan (contoh difusi gas dalam medium udara)

B. OSMOSIS

4.      Dalam praktikum yang telah dilaksanakan, yaitu dengan menyiapkan kentang yang dibentuk seperti mangkuk dan diisi sirup bervolume 10 ml lalu di letakan kedalam baskom berisi air.

                                          (a)                                                           (b)

Penjelasan:
Pada gambar a merupakan volume sirup sebelum dituangkan kedalam  umbi kentang yaitu sirupnya bervolume 10 ml. Sedangkan pada gambar b merupakan volume sirup sesudah didiamkan selama 30 menit. Hal tersebut berarti menunjukan adanya pertambahan volume sirup.

Hal tersebut terjadi karena adanya peristiwa osmosis yang terjadi yaitu masuknya air (zat pelarut) kedalam keentang yang berisikan sirup (zat teerlarut), sehingga mengakibatkan pertambahan volume yang dialami oleh sirup. Air tersebut akan akan bergerak mulai dari larutan berkonsentrasi rendah bergerak menuju larutan berkonsentrasi tinggi (metilen blue). Larutan berkonsentrasi tinggi disebut hipertonis dan larutan berkonsentrasi rendah disebut hipotonis.


*  Contoh osmosis :

ü  Masuk dan naiknya air mineral dalam tubuh tanaman
ü  Meminum air laut akan menyebabkan dehidrasi karena air laut hipertonik bagi sel tubuh manusia
ü   penggunaan cairan infus yang harus isotonik dengan sel darah dalam tubuh
ü  Merendam wortel dalam larutan garam, sel-sel wortel akan kehilangan rigiditasnya (kekakuan) 
ü  Proses desalinasi air laut


5.      setelah melakukan percobaan diatas, dapat diketahui bahwa difusi adalah peristiwa perpindahan zat terlarut menuju zat pelarut yaitu dari larutan berkonsentrasi tinggi menuju larutan yang berkonsentrasi rendah.                       
         

Sedangkan osmosis adalah peristiwa perpindahan zat pelarut menuju zat terlarut, yaitu dari larutan berkonsentrasi rendah menuju larutan berkonsentrasi tinggi.