Sistem Transport
Pada Sel (Difusi Dan Osmosis)
1.
Tujuan
Mengetahui
proses terjadinya osmosis dan difusi.
1.1
Dasar Teori
A. Difusi
Difusi adalah peristiwa perpindahan
molekul – molekul suatu zat dari larutan yang
berkonsentra tinggi ke larutan yang berkonsentrasi rendah melalui membran semipermeabel.
berkonsentra tinggi ke larutan yang berkonsentrasi rendah melalui membran semipermeabel.
Perlu diingat bahwa membran bersifat
selektif permeabel sehingga berpengaruh terhadap
laju difusi beberapa jenis molekul. satu jenis molekul yang berdifusi bebas menembus
banyak jenis membran adalah air. Hal inilah yang mendukung kehidupan bagi banyak sel.
laju difusi beberapa jenis molekul. satu jenis molekul yang berdifusi bebas menembus
banyak jenis membran adalah air. Hal inilah yang mendukung kehidupan bagi banyak sel.
B.
Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air (pelarut) melalui membran
semipermeabel dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan
berkonsentrasi tinggi. Dengan kata lain osmosis adalah peristiwa
perpindahan molekul pelarut dari larutan yang memiliki kepekaan rendah ke
larutan yang memiliki kepekaan tinggi.
2.
Alat Dan Bahan
A. Alat
1.
Aqua
gelas bekas berukuran sama (sebanyak 3 buah)
3.
Kompor
(tersedia di laboratorium)
4.
Stopwatch
5.
Pisau
/ cutter
6.
Sendok
7.
Pipet
tetes (sebanyak 3 buah)
8.
Gelas
ukur
9.
Baskom
11.
Air
12.
Umbi
kentang
13.
Metilen
blue
14.
es
batu
3.
Cara Kerja
A. Untuk Difusi
1.
Menyiapkan
3 aqua gelas.
2.
Merebus
air dengan menggunakan kompor yang sudah tersedia di lab sampai bersuhu 50ºC.
3.
Menuangkan
air yang berbeda suhu yaitu 10ºC (air yang sudah diberi batu es), 27ºC (air
biasa), dan 50ºC (air yang telah dipanaskan) kedalam 3 gelas aqua. Dengan
catatan Volume air yang dituangkan harus sama disetiap gelasnya.
4.
Meneteskan
metilen blue sebanyak 2 tetes kedalam 3 gelas aqua yang telah diisi air berbeda
suhu tadi secara bersamaan.
5.
Mengamati
dan menuliskan hasil pengamatan perubahan yang terjadi setiap 5 menit selama 25
menit kedalam tabel.
6.
Mencatat
dan menganalisa alasan kenapa bisa terjadi perbedaan hasil.
B. Untuk Osmosis
1.
Membentuk
umbi kentang menjadi seperti mangkok dengan cara di potong terlebih dahulu
kedua ujung umbi kentang sampai kentang dapat berdiri, kemudian melubangi
bagian daging kentang dengan menggunakan sendok sampai berbentuk seperti
mangkok.
2.
Mengisi
umbi kentang dengan sirup yang volumenya sudah ditentukan (10 ml)
3.
Meletakan
umbi kentang kedalam baskom berisi air.
4. Menunggu sampai 30 menit dan
mengamati perubahan apa yang terjadi dengan volume air sirup dalam kentang dan
mencatat alasan kenapa bisa terjadi demikian.
5. Menulis laporan dan mengumpulkannya.
4. Hasil
Pengamatan
Hipotesis
/ Dugaan Sementara
A.
Untuk Difusi
?
pada
gelas berisi air dingin (10ºC) metilen blue yang diteteskan akan sulit
terlarut.
?
pada
gelas berisi air biasa (27ºC) metilen blue yang diteteskan akan cepat
terlarut.
?
Pada
gelas berisi air panas (50ºC) metilen yang diteteskan akan sangat cepat
terlarut dibandingan dengan air dingin (10ºC) dan air biasa (27ºC).
Ø
Tabel
hasil pengamatan untuk difusi
No.
|
Waktu
(menit)
|
Perubahan
Yang Terjadi
|
||
Air Dingin (10ºC)
|
Air Biasa (27ºC)
|
Air
Panas (50ºC)
|
||
1.
|
5
(1)
|
Metilen
blue tidak larut dengan air
|
Metilen
blue terlihat sedikit larut dengan air
|
Metilen
blue sudah larut dengan air tetapi belum sepenuhnya
|
2.
|
5 (2)
|
Metilen
blue sedikit larut dengan air
|
Metilen
blue sudah mulai larut, sekitar 60% larut dengan air
|
Metilen
blue sudah sepenuhnya larut dengan air
|
3.
|
5 (3)
|
Metilen
blue sedikit larut dengan air
|
Metilen
blue sudah mulai larut, sekitar 70% larut dengan air
|
Metilen
blue sudah sepenuhnya larut dengan air
|
4.
|
5 (4)
|
Metilen
blue sedikit larut dengan air
|
Metilen
blue sudah mulai larut, sekitar 80% larut dengan air
|
Metilen
blue sudah sepenuhnya larut dengan air
|
5.
|
5 (5)
|
Metilen
blue lebih terlarut dari 5 menit sebelumnya (40%)
|
Metilen
blue sudah mulai larut, sekitar 90% larut dengan air
|
Metilen
blue sudah sepenuhnya larut dengan air
|
B. Untuk Osmosis
Hipotesis/dugaan
sementara:
?
Volume
air akan bertambah karena Air yang ada di dalam baskom akan masuk kedalam umbi
kentang yang berisi sirup.
Data
hasil pengamatan:
1. Volume sirup yang berada didalam
umbi kentang bertambah dari volume awal 10 ml menjadi 15 ml dalam waktu 30
menit.
5.
Analisis Data
A. DIFUSI
1. Dalam
praktikum yang telah dilakukan, yaitu menyiapkan 3 gelas berukuran sama
berisikan air berbeda suhu (10ºC, 27ºC, dan 50ºC) dengan volume sama di masing
– masing gelasnya, kemudian diteteskan metilen blue kedalam air tadi secara
bersamaan. Alasan
suhu air di dalam gelas dibuat berbeda yaitu:
Untuk
mengetahui adakah akibat yang timbul dari metilen blue dalam air yang berbeda suhu
tersebut, yaitu air yang bersuhu 10ºC (air dingin), air yang bersuhu 27ºC (air
biasa), dan air yang besuhu 50ºC (air panas). Contohnya seperti, seberapa besar
tingkat kelarutan disetiap gelas dengan suhu yang berbeda.
Untuk
mengetahui seberapa cepat atau lambatnya proses terlarutnya metilen blue di
dalam air yang berbeda suhu tersebut.
Dan
yang paling penting untuk mengetahui bahwa metilen blue (zat terlarut) yang
berada didalam gelas berisi air (zat pelarut) apakah mengalami difusi atau
tidak.
2.
(a)
Penjelasan:
·
Dari
gambar a terlihat perbedaan antara gelas berisi air dingin (10ºC), air biasa
(27ºC) dan air panas (50ºC) dimana pada saat baru diteteskan sudah terlihat
adanya perbedaan yaitu pada gelas berisi
air dingin sangat jelas bahwa metilen blue tidak larut/tercampur dengan air,
lalu pada gelas berisi air biasa metilen blue agak sedikit tercampur dengan
air, sedangkan pada gelas berisi air panas metilen blue sudsh hampir sepenuhnya
terlarut/tercampur dengan air.
Dari
ke-3 suhu air yang berbeda di dalam gelas tersebut, yang paling cepat terlarut
adalah gelas yang berisi air dengan suhu 50ºC. hal itu disebabkan karena:
Semakin tinggi suhu zat cair semakin cepat pelarutan
metilen blue dalam air.
Suhu sangat berpengaruh terhadap proses pelarutan
suatu zat. Semakin tinggi suhu atau temperatur suatu zat pelarut (air) semakin
cepat proses pelarutan suatu zat terlarut (metilen blue). Ini terjadi karena
pada suhu tinggi, molekul-molekul air bergerak lebih cepat. Sehingga lebih
sering menumbuk (metilen blue) dan melarutkannya.
3.
(b)
Penjelasan:
Pada gambar b terdapat gelas berisi
air dingin bersuhu 10ºC, air biasa bersuhu 27ºC dan air panas bersuhu 50ºC pada selang waktu 5 menit kelima
atau pada menit ke 25. Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa gelas yang
berisi air dingin dengan suhu 10ºC merupakan yang paling lambat terlarut yaitu
memerlukan waktu sekitar 25 menit agar metilen blue tersebut terlarut padahal
tidak 100% terlarut, sedangkan gelas yang berisi air panas hanya membutuhkan
waktu pada 5 menit pertama agar terlarut dengan air.
Hal itu disebabkan karena semakin rendah suhu atau temperatur suatu zat cair semakin lambat proses pelarutan
suatu zat dan otomatis semakin memlambat pelarutan metilen blue dalam air
tersebut.
Pada suhu
rendah, molekul air bergerak lebih lambat, dan membuat jumlah tumbukannya
dengan metilen blue menjadi lebih sedikit, dan metilen blue menjadi lambat larutnya.
Contoh difusi:
ü ikan air tawar yang ditempatkan
di air laut akan mengalami penyusutan volume tubuh
ü kentang dimasukkan ke dalam air
garam akan mengalami penyusutan
ü teh yang terasa manis seteah
diberi gula walaupun tanpa diaduk (contoh difusi zat padat dalam medium air)
ü uap air yang berdifusi dalam
udara
ü wangi parfum/pewangi yang
menyebar ke seluruh ruangan (contoh difusi gas dalam medium udara)
B. OSMOSIS
4. Dalam praktikum yang telah
dilaksanakan, yaitu dengan menyiapkan kentang yang dibentuk seperti mangkuk dan
diisi sirup bervolume 10 ml lalu di letakan kedalam baskom berisi air.
(a) (b)
Penjelasan:
Pada
gambar a merupakan volume sirup sebelum dituangkan kedalam umbi kentang yaitu sirupnya bervolume 10 ml. Sedangkan
pada gambar b merupakan volume sirup sesudah didiamkan selama 30 menit. Hal
tersebut berarti menunjukan adanya pertambahan volume sirup.
Hal
tersebut terjadi karena adanya peristiwa osmosis yang terjadi yaitu masuknya
air (zat pelarut) kedalam keentang yang berisikan sirup (zat teerlarut),
sehingga mengakibatkan pertambahan volume yang dialami oleh sirup. Air tersebut
akan akan bergerak mulai dari larutan berkonsentrasi rendah bergerak menuju
larutan berkonsentrasi tinggi (metilen blue). Larutan berkonsentrasi tinggi
disebut hipertonis dan larutan berkonsentrasi rendah disebut hipotonis.
Contoh osmosis :
ü Masuk dan naiknya air mineral
dalam tubuh tanaman
ü Meminum air laut akan menyebabkan
dehidrasi karena air laut hipertonik bagi sel tubuh manusia
ü penggunaan cairan infus yang harus isotonik
dengan sel darah dalam tubuh
ü Merendam wortel dalam larutan
garam, sel-sel wortel akan kehilangan rigiditasnya (kekakuan)
ü Proses desalinasi air laut
5.
setelah
melakukan percobaan diatas, dapat diketahui bahwa difusi adalah peristiwa
perpindahan zat terlarut menuju zat pelarut yaitu dari larutan berkonsentrasi
tinggi menuju larutan yang berkonsentrasi rendah.
Sedangkan osmosis adalah peristiwa
perpindahan zat pelarut menuju zat terlarut, yaitu dari larutan berkonsentrasi
rendah menuju larutan berkonsentrasi tinggi.